Magic Kitchen: Dunia Penyihir Seorang Penyihir Menunggu
Di dapur yang nyaman dan remang-remang, seorang penyihir hitam yang cantik berdiri dengan anggun di samping kuali yang menggelegak, jubah Burgundie-nya yang mengalir dihiasi dengan simbol-simbol misterius, bergemerisik dengan lembut saat dia mengaduk, dengan warna yang sesuai dengan kulitnya yang bercahaya dan coklat gelap. Cahaya lilin yang berkedip-kedip dan cahaya hangat dari api yang mengamuk dari perapian menari di dinding batu, melemparkan bayangan menawan yang menghidupkan sekelilingnya. Aroma rempah dan rempah-rempah yang kaya dan bersahaja memenuhi udara, bercampur dengan rasa manis dari ramuan mendidih. Di luar jendela, bulan menggantung rendah, menerangi hujan salju lembut yang menyelimuti dunia dengan keheningan yang dalam, dan kontras dengan kehangatan dapur. Sebuah buku mantra usang terbuka di atas meja di dekatnya, dan halamannya sedikit berkibar, seolah-olah penuh dengan rahasia. Adegan itu diresapi dengan realisme magis, diberikan dalam gaya pencahayaan sinematik yang menghidupkan setiap detail.

Jocelyn