Bangkitnya Kegelapan dan Berkumpulnya Pemburu Bayangan
Shadow Hunter oleh HAUSA SAVANNAH Bab Pertama: Ramalan Orang Kuno Scene I: Temple of the Emil Palace (ruangan dengan lampu remang-remang dan nyala lampu minyak yang berkedip-kedip membuat bayangan panjang di dinding. Aroma herbal yang terbakar memenuhi udara. Di tengah ruang konferensi, seorang buta tua bernama Baba Masani duduk bersila di depan anglo kecil yang terbuat dari bara api yang bercahaya. Tangannya yang rapuh gemetar saat dia melayangkannya di atas batu divine dalam nyala api. Satu-satunya kehadiran lain di ruangan itu adalah putra pertama Emil, ADO, yang berdiri tegak dengan tubuh berotot yang tegang karena antisipasi. Kulitnya yang gelap berkilau di bawah api, dan matanya tajam dan tak tergoyahkan.) BABA MASANI (suaranya serak dan berbisik seolah mendengar kekuatan ghaib) Gelap kembali meninggi.. Jiwa membisikkan kejahatan kuno, kejahatan yang berjalan dalam bayang-bayang, tidak terlihat tetapi terasa. ADO (kepalan tangan, melangkah mendekat) lalu katakan padaku apa yang harus kulakukan, Baba. Aku tidak akan membiarkan Zazo jatuh. (Bara api berkedip-kedip liar, seolah menjawab dialog sunyi Nabi dengan arwah. Baba Masani mengangkat kepalanya, matanya yang putih susu menatap Hodor secara membabi buta, tetapi ekspresinya dipenuhi dengan perasaan aneh yang tahu.) Baba Masani (serius) Kalian harus mengumpulkan Shadow Hunter. Hanya mereka yang bisa melawan Night Beast.

Layla